Thursday, November 10, 2011

Pemimpin Negara Yang Paling Lama Berkuasa

0 comments
Raja Bhumibol Adulyadej


Tanggal lahir: 5 Desember 1927
Masa kekuasaan : 64 tahun
Periode kekuasaan : 9 Juni 1946 s.d sekarang

Paduka Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej (lahir di Cambridge, Massachusetts, 5 Desember 1927; umur 83 tahun) atau dikenal sebagai Raja Rama IX dan the Ninth Rama adalah Raja Thailand sejak 9 Juni 1946. Ia menjadi raja sejak usia 19 tahun. Ia merupakan anggota Dinasti Chakri yang bersekolah di Sekolah Mater Dei (Bangkok). Putra Pangeran Mahidol Adulyadej ini melanjutkan sekolah dasarnya ke Lausanne ketika sebagian keluarganya pindah ke Swiss. Ia menjadi sangat terkenal di dunia berkaitan jabatannya sebagai Kepala Negara.

Ia menghabiskan pendidikan SLTA di Lausanne dan mendapat nilai tinggi pada Sastra Perancis, Latin, dan Yunani. Ia kemudian belajar Ilmu Pengetahuan di Universitas Lausanne ketika kakaknya (Ananda Mahidol) menjadi raja tahun 1935. Tetapi, kematian misterius kakaknya di bulan Juni 1946 menjadikannya raja pada 9 Juni 1946.

Saat itu, ia tidak langsung naik takhta karena diminta menyelesaikan studinya di Swiss. Ia diminta belajar hukum dan ilmu politik yang berguna sebagai raja. Saat akhir studi, ia sering melihat pabrik otomotif di Perancis dan bertemu dengan sepupu jauhnya (Mom Rajawongse Sirikit Kitiyakara) yang juga seorang putri Duta Besar Thailand di Paris.

Cinta pun bersemi. Sirikit diminta meneruskan sekolah di Lausanne. Pada Juli 1949, keduanya bertunangan dan menikah pada Mei 1950. Pernikahan keduanya membuahkan empat anak, yaitu seorang putra dan tiga putri. Putra-putri raja terlibat penuh dalam proyek-proyek raja.

Bhumibol memerintah dengan seorang wakil raja hingga tahun 1950 dan naik takhta sebagai Raja Rama IX. Kepemimpinannya mendapat tempat di hati rakyat karena sentuhan-sentuhan pribadinya. Penggemar musik jazz dan lagu kontemporer, ia memperoleh anggota kehormatan dari Institut Musik dan Seni Wina (Austria). Ia selalu memberi waktu untuk menyerahkan diploma pada setiap lulusan universitas negeri di Thailand. Tugasnya itu kemudian diambil alih oleh putra-putri raja.

Raja yang gemar fotografi dan mengarang atau menerjemahkan ini dikenal seorang atlet berlayar dan memperoleh medali emas dalam Asian Games (SEA GAMES) pada tahun 1967 di Manila (Filipina). Ia juga selalu kontak dengan atlet-atlet negaranya yang meraih medali emas. Pada awal Juni 2006, raja merayakan peringatan ke-60 tahun kenaikan takhta. Para raja atau keluarga kerajaan dari 25 negara menghadiri acara peringatan tersebut.

Ketika berolahraga jalan kaki di sekitar istana pada 24 Juni 2006, raja terjatuh. Akibatnya terjadi keretakan di tulang iga, memar-memar pada punggung dan pundak. Kejadian ini turut menurunkan kesehatan raja yang juga telah menderita sumsum tulang belakang pada 1995. Kondisi itu didiagnosis sebagai penyakit tulang belakang yang terjepit pada 2003 dan raja telah mendapatkan terapi fisik penyembuhan sejak tahun 2005. Pada 20 Juni 2006, Raja masuk Rumah Sakit Siraraj di Bangkok untuk menjalani operasi tulang belakang dan ia datang bersama permaisuri Ratu Sirikit, empat anaknya, dan para cucu.

0 comments:

Followers